Subscribe:

Labels

19 Jun 2011

Malam Suro Diwarnai Tawuran, 13 Pendekar Diamankan


Madiun – Menyambut Tahun Baru Jawa 1 Suro dan Hijriyah 1 Muharram di Kota Madiun diwarnai tawuran antara pendekar silat dari Perguruan Silat Terate (PSHT) dengan puluhan pemuda di Kota Madiun, Senin (29/12/2008) dinihari. Dari tawuran tersebut, polisi mengamankan 13 pendekar.
Ribuan pendekar pencak silat dari PSHT menggelar konvoi memperingati dan menyambut malam Tahun Baru Jawa 1 Suro dan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1430 H di Kota Madiun sejak Minggu sore hingga Senin (29/12/2008) dinihari. Selain itu, mereka juga berziarah di makam leluhurnya pendekar Terate di kawasan Kelurahan Pilangbangu dan Taman.
Usai berziarah, konvoi pendekar Terate itu dihadang puluhan pemuda di depan kantor PLN Manisrejo. Mendapat hadangan itu, sebagian pendekar turun dari mobil pick up dan mengambil bebatuan yang ada di sekitar lokasi dan melemparkan ke sekumpulan pemuda yang menghadangnya.
“Dalam aksi tersebut tidak ada korban jiwa. Tapi kita sudah mengamankan 13 pemuda yang diduga terlibat tawuran, bebatuan dan satu unit mobil pickup,” kata Kasat Reskrim Polresta Madiun AKP Eko Rudianto kepada detiksurabaya.com, Senin (29/12/2008).
Penangkapan 13 pemuda dari pendekar PSHT dilakukan di petugas dari Polsek Wungu. “Saat ini mereka masih kami mintai keterangan,” tambahnya.
Sementara Supangat (25) salah satu pendekar PSHT yang diamankan di Mapolresta Madiun, mengatakan dirinya tidak ikut terlibat tawuran, karena berada di atas mobil bersama 10 rekan lainnya. “Rombongan kita tidak tahu kalau di depan tawuran. Lah wong kita naik pick up di belakang,” katanya kepada detiksurabaya.com.
Dari pantauan detiksurabaya.com, pasca tawuran, aparat kepolisian saat ini masih terus melakukan patroli di jalan-jalan protokol. Terutama yang menuju malam leluhur PSHT kawasan Kelurahan Pilangbangau kecamatan Kartoharjo dan Kelurahan/Kecamatan Taman.
Sebelum tawuran, poisi menggelar razia terhadap pengguna kendaraan terutama pengendara motor. Dari razia tersebut, polisi mengamankan 8 pengendara motor yang kedapatan membawa barang bukti senjata tajam berupa pisau bandek.
Ribuan Pendekar Winongo Konvoi, Madiun Mencekam
Madiun – Suasana mencekam tampak di berbagai sudut Kota Madiun, Jawa Timur pada Minggu (4/11/2007). Sedikitnya 1.000 personel kepolisian dengan senjata laras panjang
berjaga-jaga di sepanjang jalan utama dan tempat keramaian di Kota madiun.
Pada hari ini, sedikitnya ribuan pendekar dari Perguruan Silat Persaudaraan Setia Tunas Muda (Winongo) melakukan halal bihalal yang dipusatkan di Desa Winongo, Kecamatan Mangunharjo, Kota Madiun.
Pengalaman sebelumnya, saat terjadi kerumunan pendekar maka aksi kekerasan, kriminalitas dan bentrok pendekar antar perguruan silat Winongo dan Setia Hati Teratai (SHT) kerapkali terjadi.
Pantauan detiksurabaya.com, setelah melakukan halal bihalal di Desa Winongo, ribuan pendekar Winongo kemudian melakukan konvoi dengan menggunakan sepeda
motor disepanjang jalan di Kota Madiun. Para pendekar tersebut memadati jalan dengan tidak mengindahkan peraturan lalu lintas dan meneriakkan yel-yel tentang
Winongo.
Walaupun aparat kepolisian tetap melarang mereka melakukan konvoi di jalan-jalan utama, namun tampaknya ribuan pendekar tetap melakukan konvoi di jalan utama
antara lain Jalan Pahlawan, Agus Salim dan melewati bundaran alun-alun Madiun. Akibat hal ini, Kota Madiun macet selama tiga jam lamanya.
Mengantisipasi jumlah pendekar yang melakukan konvoi semakin besar aparat kepolisian melakukan sweeping diberbagai jalan perbatasan Kota Madiun dengan daerah lain. Mereka yang memakai seragam kebesaran Winongo yang berpakaian hitam dilarang memasuki Kota Madiun.
Data yang dihimpun detiksurabaya.com, personel kepolisian yang dikerahkan berasal dari Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Madiun, Polresta Madiun,
Polres Ngawi, Magetan dan Kepolisian Wilayah (Polwil) Madiun.
Konvoi dan kerumunan massa di sepanjang kota Madiun akhirnya bubar dengan sendirinya setelah petugas kepolisian berhasil memecahkan rombongan konvoi menjadi dua bagian dan digiring menuju keluar dari Kota Madiun.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Madiun, AKP Tjanu mengatakan, belum ada pendekar yang diamankan pihaknya karena telah melakukan aksi kriminalitas saat
konvoi berlangsung.
“Kami akan menahan mereka jika kami melihat ada yang melakukan aksi pelemparan, penjarahan atau tindakan kriminalitas lainnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, jika pengamanan ketat Kota Madiun akan dilakukan hingga besok untuk menghindari terjadinya bentrok pendekar antar perguruan silat.
Konvoi Pendekar Setia Hati, 2 Rumah Rusak
Magetan – Beberapa orang yang mengaku pendekar dan memakai pakaian dari Perguruan Silat Setia Hati Teratai (SHT) berupaya melakukan perusakan di rumah-rumah warga yang terletak di Desa Sambirejo dan Madigondo, Kecamatan Takeran, Magetan, Minggu (11/11/2007).
Dengan berkendara sepeda motor, mereka melempar rumah warga setempat dengan batu atau kerikil. Amukan mereka terjadi saat konvoi kepulangan para pendekar setelah menghadiri halal bihalal di Karangjati, Ngawi.
Dampaknya, warga yang berada di wilayah tersebut ketakutan dan memilih berdiam diri di dalam rumah. Rumah-rumah warga dan toko ditutup hingga para pendekar selesai melintas.
Toko-toko yang berada di sepanjang jalan tersebut juga tak luput dari sasaran para pendekar. Mereka berusaha membuka toko dan mengambil berbagai barang dagangan. Namun upaya penjarahan ini digagalkan oleh kepolisian yang sudah berjaga-jaga.
Melihat polisi sudah berjaga-jaga, mereka semakin mengamuk dan melakukan konvoi dengan ugal-ugalan serta tak mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.
Sementara pengguna jalan, baik pengendara sepeda motor maupun kendaraan roda empat memilih menepikan kendaraannya agar terhindar dari amukan para pendekar yang pulang dari halal bihalal pendekar teratai se-eks karisidenan Madiun.
Agar bentrokan dan perusakan para pendekar ini terjadi, ratusan polisi yang dikerahkan dari Kepolisian Magetan dan Madiun menutup jalur transportasi hingga para pendekar ini selesai berkonvoi.
“Kami belum menghitung kerugian karena amukan para pendekar tersebut. Karena hingga saat ini suasana belum tenang dan warga memilih berada di dalam rumah,” jelas Humas Pemkab Magetan, Willy Ristanto.
Rusak Rumah Warga, 7 Pendekar Teratai Jadi Tersangka
Magetan – Tujuh pendekar yang berasal dari Setia Hati Teratai (SHT) ditangkap polisi, Senin (12/11/2007). Mereka ditetapkan sebagai tersangka perusakan rumah milik warga di Desa Sambirejo, Kabupaten Madiun dan Desa Madigondo, Kecamatan Takeran.
Kasat Reserse Kriminal Polres Magetan, AKP Suwono kepada detiksurabaya.com, mengatakan akan menjerat para pendekar yang melakukan perusakan dengan pasal tindak pidana.
Demi keamanan, AKP Suwono tidak bersedia menyebutkan nama pendekar yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia menambahkan ketujuh pendekar tersebut berasal dari Desa Tanjung, Suco, Bendo, Kecamatan Bendo serta Desa Kerik Kecamatan Takeran.
“Beberapa dari mereka telah mengakui melakukan pelemparan dan perusakan rumah saat mereka melakukan konvoi setelah menghadiri halal bihalal Teratai,” jelasnya, Senin (12/11/2007).
Suwono mengatakan selain menetapkan tujuh pendekar tersebut sebagai saksi, pihaknya juga meminta keterangan dari sedikitnya dari lima pendekar Teratai yang statusnya masih sebatas saksi.
Menurutnya tindakan para pendekar ini sangat meresahkan warga. Rumah-rumah warga serta pertokoan yang berada disepanjang jalan terpaksa tutup untuk menghindari aksi perusakan, penjarahan dan tindak pidana lainnya.
“Tindakan anarkis sering dilakukan oleh para pendekar. Penetapan tersangka ini semoga menjadi pelajaran bagi para pendekar lain agar tidak melakukan tindakan pidana yang merugikan warga serta dirinya sendiri,” ujarnya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

MAAF SAYA HANYA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA ANDA YANG PENGGILAH TOGEL KALAU , AWALNYA ITU SAYA CUMA PENJUAL KERUPUK KELILIN YANG PENDAPATANNYA TIDAK SEBERAPA., SAYA PUNYA TIGA,ANAK DAN HUTAN KAMI PUN TAMBAH MENUMPUK, ANAK JUGA BUTUH BIAYA SEKOLAH,DAN AKHIRNYA SAYA DIPERTEMUKAN DENGAN NOMOR HP MBAH SURYO , DAN MENCERITAKAN SEMUANYA,AKHIRNYA SAYA DI KASIH ANGKA GHOIB 4D, ALHAMDULILLAH ITU PUN TEMBUS,DAN DENGAN ADANYA BANTUAN DARI MBAH SURYO , SEMUA HUTANG SAHUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARANG INI SAYA SUDAH BUKA USAHA SENDIRI!!! INI KISAH NYATA DARI SAYA DAN SILAHKAN ANDA BUKTIKAN. SENDIRI,BAGI YANG BERMINAT HUB MBAH SURYO DI NOMOR INI ; 082-342-997-888

Posting Komentar