Subscribe:

Labels

26 Jun 2011

Wasiat Mas Madji Tentang Makna Kebahagiaan Sejati


Kebahagiaan hakiki akan dicapai jika pikiran dan hati klop jadi satu. Jika hati dan pikiran klop, maka kita akan memandang hidup ini serba indah dan baik.

Namun bukan berarti harta, benda, kedudukan, status tidak penting.Semua itu merupakan bagian pelengkap kebahagiaan. Ibaranya, sugiho kayang apa (sekaya apa pun, red) jika hati tidak tenteram, sungguh tidak ada artinya.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan ragawi (ganteng, cantik, gagah, pideksa) ada batasnya. Hak kepemilikan dunia juga ada batasnya. Dan semua itu, yakinlah, akan terkalahkan jika hati dan pikiran klop jadi satu.
Sebab jika hati dan pikiran klop, dia akan menerima apa pun pemberian dari Allah tanpa memberontak. Karena dia yakin, hidup ini hanya anugrah dari Allah. Manusia tinggal menjalani. Menjalani hidup sesuai dengan ukurannya. Sesuai takarannya.
Dalam ajaran SH Terate, dikatakan manusia itu harus bisa mengukur dirinya sendiri. Bahasa Jawanya ”Sakdedeg sakpangawe”.
Kalau kita bisa bersikap seperti itu, kita akan menjalani hidup ini dengan tersenyum. Karena yakin, tugas manusia itu tetap berusaha dan terus menerus memohon kepada Allah agar diberi sesuai dengan hak-haknya. ”Sumeleh” menjalani kodrat-Nya.
Manusia punya hati, manusia punya pikiran. Tugas manusia menggunakan hati dan pikiran untuk tetap berusaha dan berus berusaha, serta memohon kepada Allah agar diberi sesuai hak-haknya. Sesuai kodrat irama hidupnya.
Dikutip dari hasil dialog penulis (Andi Casiyem Sudin) dengan Kang Mas H. Tarmadji Boedi Harsono,SE, hari Selasa, 2 November 2010, pukul 9.15 di Pavilium kediaman beliau Jl. Letjen Haryono 180 Kota Madiun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar