Kemarahan warga diluapkan dengan mendatangi rumah Sri Wulandari, kepala dusun setempat. Mereka menanyakan uang pembayaran tagihan listrik yang sudah mereka setorkan.
Kedatangan mereka, minta pertanggungjawaban Sri Wulandari atas pemutusan jaringan listrik yang dilakukan PLN. Pihak PLN menginformasikan listrik diputus karena warga dalam 1 desa dinyatakan belum membayar tagihan listrik untuk bulan Mei.
Mendengar itu, warga marah. Mereka mencari kasun untuk minta penjelasan terkait pemutusan ini.
Darmaji mengatakan, masyarakat sudah membayar tanggal 10 Mei lalu. Tapi diduga tapi tidak dibayarkan PLN memutus sambungan listrik. ”Kita menuntut kasun dipecat dan listrik segera dinyalakan, jika tidak ya ambil jalur hukum mas, ” ujarnya.
Dalam aksinya, nyaris terjadi kericuhan. Sebab, kasun menolak dituding telah mengkorupsi uang listrik warga. Yang terjadi, uang listrik digunakan untuk kegiatan desa lainnya.
Beruntung, sejumlah polisi segera ke lokasi dan mengamankan warga. Meski sebelumnya, sejumlah pot bunga milik kasun sempat dipecah sejumlah warga yang emosi akibat listrik di rumahnya mati.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sejumlah polisi berjaga-jaga di rumah kasun. Sementara kasun sendiri, berusaha melobi dan membayar tagihan rekening listrik warga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar