Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merosot dari tahun ke tahun sejak dilantik, 20 Oktober 2009. Menurut LSI untuk semester pertama 2011 turun 9,5 persen.
Pada kali pertama sejak 2009, kepuasan pemilih atas kinerja presiden SBY turun di bawah 50 persen dibandingkan Januari 2011. Kepuasan kinerja SBY pada Juni 2011 turun di angka 9, 5 persen, dari 56,7 persen pada Januari 2011 ke 47,2 persen pada Juni 2011.
"Data survei di lapangan diambil pada awal Juni 2011 (tanggal 1-7) dari responden yang dipilih secara acak berjumlah 1200 orang, yang mewakili 33 propinsi melalui wawancara tatap muka dengan teknik margin of error plus minus 2,9 persen," ujar Direktur Lingkaran Kebijakan Publik LSI Sunarto Ciptoharjono.
Sunarto menjelaskan hal itu pada konferensi pers bertema "Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik" (Analisis Survei Nasional Juni 2011) di kantor LSI Jalan Pemuda No.70, Jakarta Timur, Ahad (26/6). Merosotnya kepuasan atas kinerja SBY, lanjut Sunarto, menyebar ke aneka segmen.
Kepuasan pemilih atas kinerja SBY di kota lebih kecil sebesar 38,9 persen dibandingkan di pedesaan yaitu 52,5 persen. Begitu juga kepuasan atas kinerja SBY di kalangan pendidikan tinggi. Menurut Sunarto pendidikan SMU lebih kecil (39,5 persen) dibandingkan mereka yang berpendidikan di SMP ke bawah, yakni mencapai angka di atas 50 persen.
"Memang pemilih di kota dibandingkan di pedesaan lebih punya akses ke informasi dan lebih kritis. Artinya mereka cukup bisa memahami informasi terbaru dengan kerangka pengetahuan yang cukup dibanding level di bawahnya."
Sementara pada tingkat pemilih partai juga memberikan respons berbeda atas kinerja SBY. Menurut Sunarto, tingkat kepuasan terkecil terjadi pada tiga partai. Antara lain pemilih Partai Gerakan Indonesia Raya sebesar 25 persen, Partai Keadilan Sejahtera sebesar 40 persen, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebesar 40,7 persen.
"Kepuasan paling tinggi ada di pemilih Partai Demokrat, yang merupakan partainya SBY. Pemilihan tiga partai itu lebih kritis terhadap SBY," jelas Sunarto.
Lebih lanjut, Sunarto juga memamparkan terkait ketidakpuasan aneka dimensi kehidupan, yakni ketidakpausan atas kondisi ekonomi, politik, penegakan hukum, bahkan keamanan. Semua itu, Sunarto menambahkan justru semakin meningkat pada Juni 2011 dibandingkan awal 2011.
"Tingkat kepuasan SBY di level 47,2 persen adalah situasi sebelum kasus Ruyati di Arab Saudi. Nah bisa dibayangkan survei ini sebelum kasus Ruyati. Nah pasca pembunuhan sangat mungkin kinerja SBY sangat mungkin akan bertambah lagi," papar Sunarto
27 Jun 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar