Tahun baru Hijriah membawa berkah bagi pedagang bunga di Kota Madiun.Tradisi ziarah ke makam leluhur, berhasil mendongkrak penjualan bunga tabur.
Seperti yang dirasakan Ny. Sulastri. Menggelar dagangan bunga tabur ziarah di lokasi makan pendiri SH Terate Ki Hadjar Hardjo Oetomo, dalam sehari ia mampu menjual 600 bungkus bunga. “Alhamdulillah Mas, banyak yang beli,” ujarnya.
Ini memang berkah musiman. Sebab tidak saban hari dirinya berdagang bunga di lokasi itu. Hanya setahun sekali dia ngepos di makam umum Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartaharjo, Kota Madiun. Itu pun paling lama hanya sepekan.
Kendati hanya sepekan, ia mengaku panen. Silakan hitung, jika dalam sehari ia mampu menjual 600 bungkus bunga tabur makam, dengan harga Rp 2 ribu per bungkus, berapa keuntungan dia.
Ada sekutar lima penjual bunga di lokasi pendiri SH Terate ini. Sebagian besar mengaku menikmati rejeki tiban.
Nasib serupa dialami Ny. Wilujeng, pedagang bunga di lokasi makam RM Imam Koesoepangat, tokoh pendobrak dan pembaharu SH Terate. Seperti halnya pedagang bunga lain di lokasi setempat, dalam dua hari terakhir ini rata-rata dia mampu menjual 500 – 750 bungkus. Mayoritas pembeli adalah calon warga dan warga SH Terate. Ribuan calon warga dan warga SH Terate menggelar acara ziarah ke makam leluhur. Tradisi ini telah dilakukan secara turun temurun setiap bulan Muharram (Suro) atau tahun baru hijriah
26 Jun 2011
Berkah Penjual Bunga di Makam Pendiri SH Terate
Label:
budaya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar