Seorang wali kota di Filipina tiba-tiba memukuli Kepala Keamanan Pengadilan Davao.
Aksinya dipicu karena permintaannya untuk melakukan penundaan penggusuran rumah, tidak dituruti.
Insiden ini terekam jelas oleh televisi nasional. Wali Kota Davao Sara Duterte perempuan tampak memukuli wajah Kepala Keamanan Abe Andres. Demikian diberitakan Associated Press, Minggu (3/7/2011).
Diketahui, Duterte naik pitam saat permintaannya untuk menunda penggusuran rumah warga pemukiman kumuh, tidak dituruti pengadilan.
Padahal, penundaan selama dua jam tersebut dapat mencegah kerusuhan yang terjadi antara warga, polisi, dan petugas yang akan menggusur.
Kerusuhan itu sendiri dilaporkan mengakibatkan seorang polisi terluka.
Permintaan penundaan penggusuran dilayangkan wali kota karena Kota Davao masih direndam banjir. Wali kota masih berkonsentrasi untuk menangani para pengungsi.
Amukan Duterte menyebabkan Andres dirawat akibat menderita luka serius. Namun Kepala keamanan pengadilan itu belum memastikan apakah akan melayangkan tuntutan atau tidak.
Menjadi pejabat di Filipina sepertinya berada dalam tekanan besar. Bulan lalu, seorang gubernur di sebuah provinsi di utara Filipina memukuli seorang penyiar radio dengan mikrofon.
Alasannya, stasiun radio itu meliput perjudian dan pembalakan liar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar