10 Okt 2011
Dokter Noriyu, yang Dibilang Mirip Ayu Ting Ting
Di kedokteran jiwa ada istilah gangguan psikotik, yakni ketika orang sulit membedakan fantasi dan realita. Jika dr Noriyu 'salting' saat dibilang mirip Ayu Ting Ting, kira-kira dokter cantik ini menganggapnya cuma fantasi atau realita ya?
Dengan perawakan mungil dan penampilan santainya, dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ atau lebih dikenal dengan singkatannya dr Noriyu memang tampak lebih muda dari usia sebenarnya. Pada satu kesempatan, para wartawan melontarkan celetukan bahwa dokter 34 tahun ini mirip Ayu Ting Ting, pedangdut fenomenal yang umurnya masih belasan tahun.
"Nggak ah, nggak banget! Dari dulu memang sering dibilang mirip ini mirip itu, tapi kalau mirip Ayu Ting Ting baru kali ini," protes dr Noriyu dengan wajah merah padam, sambil tertawa terbahak-bahak untuk menutupi salah tingkah saat ditemui usai peluncuran buku 'Atas Nama Jiwa' di Kafe Tee Box, Jakarta Selatan, Minggu (9/10/2011).
Bukan kali ini saja dokter kelahiran Palu, 27 November 1977 ini dibilang mirip artis terkenal. Dokter sekaligus penulis yang telah menerbitkan 9 buku ini mengaku, sejak dulu banyak yang mengatakan dirinya mirip penyanyi tahun 1990-an, Cindy Fatika Sari atau aktris Hollywood, Jennifer Love Hewitt.
Mungkin karena kebetulan yang dibanding-bandingkan selalu artis cantik, dr Noriyu yang juga anggota Komisi IX DPR-RI ini mengaku tidak pernah tersinggung. Namun kadang-kadang ia merasa keberatan, terutama jika candaan itu dilontarkan saat berada dalam acara resmi.
"Misalnya saja waktu itu di DPR. Saya lupa dibilang mirip siapa, tapi saya sampai dipanggil dengan nama lengkapnya orang itu. Ya bukan tersinggung sih, tapi kalau di situ nanti saya sampai dikira tamu kan urusannya beda lagi," kata dr Noriyu pura-pura serius supaya tidak terus-terusan diledek mirip Ayu Ting Ting.
Pernah dikuntit pasien gangguan jiwa
Sebagai dokter jiwa atau psikiater, jam terbang dr Noriyu memang belum terlalu banyak karena begitu lulus pendidikan spesialis di Universitas Indonesia tahun 2009, ia langsung terpilih menjadi anggota DPR-RI. Meski begitu, bukan berarti tidak ada pengalaman yang berkesan.
"Pernah saya dikuntit orang waktu pulang. Pas saya menoleh, ternyata pasien saya sendiri. Agak menyeramkan sih, tapi ya itulah uniknya ilmu kesehatan jiwa. Ada perlekatan tersendiri antara dokter dengan pasiennya dan bagi saya itu menantang," tutur dr Noriyu yang semasa kecil pernah menjadi atlet tenis junior.
Sejak menjadi wakil rakyat, dr Noriyu praktis sudah tidak terlalu sering menangani pasien lagi secara langsung. Namun di level penentu kebijakan, ia tetap memberikan perhatian tersendiri bagi Orang-orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) antara lain dengan memperjuangkan Undang-undang Kesehatan Jiwa.
Dalam hal penanganan kesehatan jiwa, dr Noriyu yang pernah menjadi dokter klinik di Universitas Paramadina menilai Indonesia sangat lemah dan sering menjadi perbincangan di dunia internasional. Banyaknya pemasungan serta kurang sistematisnya pendampingan korban bencana yang mengalami trauma merupakan beberapa bukti bahwa isu kesehatan jiwa belum menjadi prioritas.
Begitu juga terkait upaya pencegahan kasus bunuh diri, yang sebenarnya telah dirintis oleh Kementerian Kesehatan melalui Hotline 500-454. Namun karena sumber daya yang mengelolanya sangat terbatas, dalam pelaksanaannya malah banyak petugas yang stres karena terlalu banyak panggilan masuk.
"Masalah stres ini juga kurang diperhatikan. Orang kalau mendengar gangguan jiwa itu pasti yang schizophrenia dan sejenisnya, yang termasuk psikotik atau tidak bisa membedakan khayalan dengan realita. Gangguan jiwa yang bersifat neurotik seperti stres, depresi masih dianggap wajar," kata dr Noriyu.
BIODATA
Nama Lengkap
dr Hj Nova Riyanti Yusuf, SpKJ
Nama Panggilan
Noriyu
Tempat dan Tanggal Lahir
Palu, 27 November 1977
Bungsu dari 4 bersaudara
Orangtua
Ayah: Yusuf Abbas SH (Alm)
Ibu: Marsiswati Yusuf
Pendidikan Formal
2004-2009: Spesialis Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
1995-2002: Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
1992-1995: SMA Tarakanita I, Pulo Raya, Jakarta Selatan
1989-1992: SMP Al Azhar Pejaten, Jakarta Selatan
1983-1989: SD Ora et Labora, Panglima Polim, Jakarta Selatan
Organisasi
2007 - sekarang: Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI)
2002 - sekarang: Ikatan DOkter Indonesia (IDI)
Pekerjaan
2009: Anggota Komisi IX DPR-RI
2006-2008: Pengajar mata kuliah fisiologi Universitas Paramadina Jakarta
2002-2007: Pendiri sekaligus dokter praktik di Student and Staff Clinic Universitas Paramadina
1999-2002: Pengajar di lembaga kursus Bahasa Inggris LIA
Label:
info
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar